Wawancara adalah salah satu cara yang membantu kita mendapat informasi langsung secara tepat dan lengkap. Dengan wawancara, tentu kita bisa menanyakan berbagai macam pertanyaan terkait penelitian kita. Wawancara yang baik tentunya bisa melakukan metode indepth, yakni wawancara mendalam. Bagaimanakah caranya?
- Berikan pertanyaan yang simpel
Untuk memastikan pertanyaanmu berhasil dimengerti oleh informan, susunlah pertanyaan menjadi sebuah kalimat pendek yang tidak terlalu rumit dan langsung ke intinya. Jangan banyak berbasa-basi kecuali memang sangat penting untuk dilakukan. Misalkan kamu ingin menanyakan tentang penggunaan angkutan umum, jangan menyusun pertanyaan seperti ini:
“jakarta sebagai ibukota kan sangat macet, belum lagi ketersediaan angkutan umum yang pas-pasan dan tidak selalu ada. Apa pertimbangan Anda masih tetap menggunakan transportasi umum?”
Pertanyaan seperti itu bisa dipersingkat menjadi:
“apa pertimbangan Anda masih menggunakan angkutan umum dengan tingkat kemacetan jakarta yang tinggi?”
- Hindari pertanyaan tertutup dan mengarahkan ke jawaban tertentu.
Dalam melakukan indepth interview, jangan sampai menanyakan sesuatu yang jawabannya pendek. Mengapa? Karena sayang jika kamu tidak bisa menggali informasi tambahan yang mungkin bisa ditambah oleh narasumber. Selain itu, hindari juga pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan jawaban informan ke jawaban tertentu seperti:
“apakah munculnya ojek online mengurangi tingkat kemacetan jakarta?”
Pertanyaan seperti itu bisa diubah menjadi:
“bagaimana menurut anda tentang munculnya ojek online dan pengaruhnya terhadap kemacetan jakarta?”
- Membantu informan dengan ide-ide
Dalam mengajukan pertanyaan ke informan, terkadang kita harus membantu informan mengeluarkan jawabannya dengan contoh-contoh jawaban dari kita sendiri. Dengan itu, informan akan terpancing sehingga bisa mengeluarkan isi pikirannya dengan lebih baik. namun, ajukan ide-ide yang tidak mengarahkan jawaban informan. Kamu bisa menyusun pertanyaan seperti ini:
“apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih ojek online? Misalnya apakah lebih murah, lebih cepat, lebih nyaman, dan sebagainya.”
- Pastikan pertanyaan yang diajukan dapat dijawab oleh informan
Memang, dalam wawancara terkadang kita terlalu terbawa suasana dan menjadi ‘keasikan’ sehingga melupakan posisi informan kita. Maka dari itu, rancang lah pertanyaan sedari awal dan pastikan pertanyaan tersebut tepat untuk informan kita. Misalkan kita mewawancara guru bahasa indonesia terkait tingginya minat belajar siswa terhadap bahasa indonesia, jangan menanyakan pertanyaan lain seperti “bagaimana jika dibandingkan dengan bahasa asing lain?”. mengapa? Karena informan tidak mengetahui kadar kesukaan siswa terhadap pelajaran bahasa asing lain.
- Respon setiap jawaban informan dengan baik
Hal paling penting dari sebuah wawancara adalah respon. Setiap informan membeberkan jawabannya, berilah respon yang menandakan kamu masih bersama dia dan informan akan terus mengungkapkan semua yang ia pikirkan. Kalimat kalimat seperti “oh begitu…” atau “iya… iya… lalu bagaimana?” akan membuat informan merasa kalau kamu memperhatikannya.
Bagaimana? Bagi kamu yang ingin memulai membuat penelitian bersifat kualitatif, menggali informasi dengan indepth interview merupakan cara terbaik untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Tentu semua pertanyaan penelitian harus disusun sebaik mungkin sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan pula. Selamat mencoba!