Jenis-Jenis Pertanyaan Dalam Indepth Interview

Kita

 

Dalam sebuah penelitian, terkadang kita harus melakukan wawancara mendalam atau biasa disebut indepth interview. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi terhadap informan kita dengan bertanya secara langsung. Dalam penelitian kualitatif, penting untuk memahami pertanyaan-pertanyaan yang harus ditanyakan saat wawancara berlangsung, agar informasi yang didapatkan lengkap dan tidak terdapat kekurangan terhadap wawancara tersebut.

 

  1. Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka berarti peneliti memberikan kebebasan kepada narasumber untuk memberikan jawabannya sesuai dengan apa yang terlintas di pikiran narasumber. Mengapa tidak pertanyaan tertutup? Jawabannya, karena pertanyaan tertutup akan membatasi ruang gerak narasumber untuk menjawab dan menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan peneliti.

Misalnya dalam penelitian tentang kebijakan pembajakan musik, para musisi diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan seperti “bagaimana pendapat kalian terhadap sulitnya berkembang di era pembajakan musik ini?” dengan luas dan variatif. Dengan ini, kita akan mendapatkan berbagai sudut pandang mengenai masalah yang ditelusuri. Selain itu, batasi juga pertanyaan kalian, jangan melebihi 15 pertanyaan karena akan membuat informan merasa terbebani.

 

  1. Pertanyaan umum

Susun daftar pertanyaan mulai dari pertanyaan yang berjenis umum sampai ke arah yang spesifik terhadap sesuatu. Hal ini berguna untuk membuat narasumber nyaman ketika ditanyakan hal-hal yang umum sehingga tidak perlu berpikir terlalu sulit di bagian awal wawancara. Misalnya, jika penelitianmu tentang bahaya merokok, tanyakan kepada narasumber yang tengah diwawancara terkait pendapatnya tentang bahaya rokok secara umum yang ia ketahui.

 

  1. Pertanyaan khusus

Ketika sudah memasuki pertengahan wawancara, barulah tanyakan hal-hal yang spesifik, sesuai dengan keahlian dan keterkaitan narasumber. Meneruskan contoh di poin sebelumnya, narasumber adalah pelajar SMA, tanyakan tentang kebiasaan merokok di kalangan SMA atau teman-temannya, bagaimana ia menyembunyikan kebiasaan merokoknya dari keluarganya, dan sebagainya.

Baca Juga :  5 Alasan Harus Menyukai Pelajaran Bahasa Indonesia

 

  1. Pertanyaan mengenai pendapat positif

Dalam menyusun rangkaian pertanyaan, akan ada pertanyaan yang menanyakan pendapat baik positif maupun negatif. Misalnya pertanyaan seperti “menurut anda, apa hal positif dari adanya rumah sakit jiwa?” dan “apa hal negatif yang akan terjadi bila pemerintah tidak mengambil hak angket?”. Jenis pertanyaan yang positif harus didahulukan, agar narasumber bisa memikirkan jawaban juga dari berbagai sisi, sehingga akan mendapatkan jawaban yang bersifat kaya sudut pandang.

 

Jika pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan tepat dan sesuai, narasumber akan memberikan informasi secara lengkap dan tepat. Penting bagi para peneliti khususnya pada penelitian jenis kualitatif mendalami teknik indepth interview. Semoga berhasil!

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags