Kiat-kiat Menulis Artikel Bertema Populer Science

Kita

Popular science adalah bagian dari jenis tulisan bertema sains yang menyasar masyarakat umum sebagai target pembacanya. Dikarenakan menyasar masyarakat umum, artikel popular science memiliki gaya penulisan yang berbeda dari tulisan-tulisan bertema sains lainnya. Bila dikemas dengan baik, tulisan bertema popular science dapat memberikan inspirasi yang besar seperti National Geographic, lho! Hal ini dikarenakan mampu menjadi medium untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan sains di bidang-bidang yang penting untuk kesejahteraan publik seperti kesehatan dan teknologi, maka tidak heran bila perlahan tema ini mulai diminati. Ada beberapa kiat yang bisa dipertimbangkan dalam membuat artikel popular science, yaitu:

 

  1. Tentukan topik dan panjang tulisan

Penulis dapat memilih topik yang memang disukai, dan menentukan panjang tulisan dengan cara membuat daftar poin yang ingin disampaikan, atau langsung membuat kerangka tulisan. Jika penulis merasa kesulitan untuk langsung membuat rangka, penulis dapat menuliskan poin yang didapatkan pada saat meninjau informasi mengenai topik penulisan.

 

  1. Tentukan bentuk penulisan

Bagian ini merupakan karakter yang membedakan penulisan bertema sains dengan penulisan akademis. Di mana artikel popular science dapat memilih bentuk tulisan. Bentuk-bentuk tulisan popular science dapat dikemas dalam beberapa format seperti penjelasan narasi, Q & A, dan timeline atau plot.

 

  1. Bangun tulisan dalam alur yang to the point

Penulis perlu mengingat bahwa tidak sedang menuliskan jurnal atau tugas akhir. Oleh karena itu, penulis tidak perlu menuliskan latar belakang yang panjang, melainkan tunjukkan temuan dengan keterkaitan pada kondisi saat ini, yang digambarkan pada lead artikel atau paragraf pembuka. Bagian paragraf pembuka artikel memainkan peran penting untuk bisa menarik perhatian pembaca. Dengan demikian, disarankan untuk membuat paragraf pembuka yang langsung menyatakan claim penelitian tersebut.

Baca Juga :  Sistematika Penulisan Jurnal Rumpun Ilmu Sosial

Sebagai contoh, kita bisa melihat artikel dari National Geographic di bawah ini. Artikel ini membahas mengenai pengaruh game kekerasan terhadap perilaku agresif. National Geographic dalam lead-nya langsung menuliskan tujuan artikel, yaitu mengulas kebenaran klaim penelitian tersebut.

 

Kemudian, penulis dapat mulai menuliskan poin bahasan atau challenge ideas dari penelitian tersebut yang hendak diulas lebih jauh. Dalam ulasan, penulis juga dapat menuliskan kutipan perkataan dan bagian dalam mana dalam penelitian ini yang masih ambigu atau belum lengkap. Dalam contoh artikel National Geographic di atas, penulis dapat menuliskan kalimat seperti “tetapi belum ada pengukuran pasti untuk pengaruh games terhadap perilaku agresif dalam jangka panjang.”

 

  1. Jangan ragu untuk mengambil pandangan peneliti lain sebagai pembanding atau pendukung

Mendapatkan sumber yang cukup akan membantu penulis untuk dapat memahami topik yang sedang dibahas. Dengan melihat pendapat dari peneliti atau penelitian lain, maka penulis bisa memberikan penjelasan yang lebih lengkap dan mengisi poin-poin kosong dalam penelitian yang telah menjadi acuan. Bagian ini juga akan membantu penulis untuk melihat bagian manakah dalam penelitian tersebut yang masih menjadi perdebatan. Penyajian artikel National Geographic di bawah ini menunjukan hasil temuan berbeda tentang pengaruh game kekerasan terhadap perilaku agresif. Artikel ini mengutip hasil temuan lain dari hasil penelitian yang selama ini telah beredar.

  1. Gunakan bahasa yang santai, hindari jargon

Penggunaan bahasa ini akan menjadi tantangan tersendiri dalam penulisan artikel bertema sains. Topik-topik sains sering kali menggunakan bahasa ilmiah yang hanya dimengerti oleh kalangan akademisi. Hal ini perlu dihindari jika hendak membuat artikel sains.

Sebagai contoh, artikel National Geographic di atas tidak menuliskan istilah-istilah asing dalam ilmu yang mereka pakai, dan jika mereka menggunakannya (seperti frase magnetic resonance image atau MRI pada artikel tersebut), maka mereka akan memberikan penjelasan singkat yang mudah dimengerti. Penulis perlu mengingat audience yang akan menjadi pembacanya dan di mana artikelnya akan dimuat atau ditujukan. Penggunaan bahasa yang terlalu teknis justru akan menyulitkan pembaca dalam memahami ide pokok atau concern penulis terhadap topik tersebut.

Baca Juga :  Mengenal Kelayakan Bisnis

 

Jadi, menulis artikel popular science sebenarnya sama dengan menuliskan artikel berita pada umumnya. Hanya saja, topik yang diambil berasal dari sektor yang “lebih serius” dan banyak menggunakan bahasa yang tak lazim. Tantangan ini dapat dihadapi dengan membaca banyak referensi sehingga penulis mampu menerjemahkan dalam bentuk tulisan yang lebih umum dan mudah dimengerti.

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags