Dalam melakukan penelitian dengan metode observasi, peneliti akan melakukan pengolahan data hasil observasi yang akan berbentuk sebuah laporan. Untuk menghasilkan laporan observasi yang baik, diperlukan interpretasi data. Arti kata interpretasi menurut KBBI adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Interpretasi bisa dilakukan pada berbagai macam fenomena yang ada, seperti sikap seseorang, peraturan dan hukum tertentu, hingga lirik lagu.
Kegiatan interpretasi lebih berfokus pada pengkajian dalam sebuah teks laporan observasi. Oleh karena itu, penting bagi peneliti dalam mengungkapkan makna yang terkandung dalam sebuah teks laporan observasi. Berikut ini adalah cara melakukan interpretasi laporan hasil observasi beserta contohnya, yaitu:
- Pernyataan umum (klasifikasi)
Penyataan yang dimaksud disini adalah definisi, yaitu sebuah pernyataan yang bersifat umum. Isi dari penjelasan tersebut dapat berupa objek dari pengamatan, klasifikasi, serta keterangannya.
Contohnya adalah:
“Gempa bumi adalah sebuah bencana alam yang disebabkan oleh pergerakan, pergeseran atau peregangan lapisan kerak bumi. Gempa bumi bisa berbentuk tektonik maupun vulkanik. Dampak yang dihasilkan gempa bumi berupa hancurnya rumah-rumah serta bangunan manusia yang ada dipermukaan tanah.”
- Aspek yang dilaporkan
Aspek yang dilaporkan yaitu perspektif yang ingin dibawa oleh peneliti melalui data-data yang ditampilkan. Contohnya adalah setelah data-data utama dan pendukung telah dikumpulkan oleh peneliti, namun tentu tidak semua data ditampilkan secara utuh. Perlu dilakukan penyaringan data-data yang cocok sesuai dengan tema penelitian.
Misalnya adalah “Gempa bumi terbesar yang dialami masyarakat Indonesia salah satunya adalah gempa bumi di Aceh pada tahun 2016 lalu yang menewaskan sekitar 92 jiwa. Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah. Sementara, korban luka berat tercatat sedikitnya 73 orang dan 122 orang lainnya menderita luka ringan.”
- Memakai grafik atau tabel
Gambar, grafik, tabel atau bagan yang menyertai teks laporan hasil observasi sangat berguna untuk memperjelas isi laporan hasil observasi. Paparan tulisan yang rumit dan terlalu panjang dapat diringkas saja menjadi sebuah grafik. Hal ini dikarenakan tampilannya yang menarik dan memudahkan pembaca dalam memahami laporan hasil observasi peneliti.
Membaca isi sebuah grafik, tabel atau bagan juga dapat dilakukan dengan cara mengubahnya menjadi bentuk uraian kalimat yang singkat, padat dan jelas. Berdasarkan contoh tabel di atas, cara memahaminya dengan bentuk sebuah kalimat adalah sebagai berikut :
- Bencana alam yang paling banyak memakan korban jiwa adalah banjir (13 orang).
- Bencana alam yang paling sering terjadi hingga bulan Januari 2017 adalah Puting Beliung (114 kejadian).
- Dan lain sebagainya.
Interpretasi laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan cara yang telah dipaparkan di atas agar memudahkan peneliti dan pembaca dalam memahami penelitian yang dibuat. Observasi yang baik tentu dilihat dari hasil laporannya yang menjelaskan fenomena penelitian dengan baik. Selamat melakukan penelitian dengan baik ya!