10 Jenis Aliran Seni Lukis dan Karya-Karyanya

Kita

Seni lukis adalah satu cabang seni tertua yang sudah ada sejak jaman pra-sejarah. Charles Samuel Myers, seorang pakar psikologi dan antropologi mengatakan bahwa terdapat penemuan-penemuan sejarah yang membuktikan bahwa kegiatan melukis telah dilakukan sejak dulu kala. Kegiatan menggores kreativitas pada sebuah bidang ini juga memiliki berbagai aliran yang dibedakan berdasarkan gaya visual, pesan yang ingin disampaikan lewat gambar, hingga teknik pewarnaan yang dilakukan oleh masing-masing pelukis. Berikut ini adalah 10 aliran lukisan yang paling populer dibuat dan dinikmati oleh para pencinta seni:

 

  1. Aliran Klasikisme


 

Biasanya, aliran klasikisme mengacu pada sejarah Yunani dan Romawi. Namun, inti dari apa yang ingin disampaikan oleh aliran ini adalah cerita lingkungan kerajaan-kerajaan yang cenderung diceritakan secara berlebihan. Ciri-ciri dari lukisan aliran ini adalah memiliki batasan-batasan warna yang statis, bentuk yang seimbang dan harmonis, dan yang paling menonjol adalah memiliki pesan norma-norma intelektual pada diri manusia. Contoh pelukis yang bergelut di aliran ini adalah Barholome Vignon.

 

  1. Aliran Fauvisme


 

Aliran Fauvisme bertumpu pada kebebasan berekspresi dari sang pelukis itu sendiri. Karya lukisan aliran ini dibuat dengan warna yang sebebas-bebasnya. Jadi, warna-warna yang terlihat pada lukisan terkadang bersifat kontras dan bertabrakan satu sama lain.

Namun, penggunaan garis pada lukisan tetap disederhanakan, sehingga kita tetap dapat mengerti objek pada lukisan tersebut meskipun dengan warna-warna yang mencolok. Beberapa pelukis di aliran ini antara lain adalah Henry Matisse, Andre Dirrain, dan Maurice de Vlamink.

 

  1. Aliran Futurisme


 

Ciri-ciri utama dari lukisan aliran futurisme adalah menimbulkan kesan seolah-olah objek pada lukisan bergerak. Hal ini dilakukan dengan menggunakan pengulangan gambar pada suatu objek sehingga dapat mengekspresikan kedinamisan, gerakan atau kecepatan. Salah satu pelukis aliran futurisme yang terkenal adalah Umberto Boccioni.

Baca Juga :  Seni Teater di Jawa Tengah: Eksplorasi Budaya yang Menghibur

 

  1. Aliran Dadaisme


 

Karya-karya lukisan aliran dadaisme ini selalu memiliki kesan menyeramkan dan naif. Hal ini dilakukan dengan memberikan warna hitam, merah, putih, dan hijau yang primer secara kontras pada setiap objeknya. Roull Haussmann, Duchamp, dan Hans Arp adalah beberapa pelukis aliran dadaisme yang terkenal dalam dunia lukis.

 

  1. Aliran Kubisme


 

Aliran Kubisme merupakan aliran yang cukup unik. Segala objek yang dilukis pada aliran kubisme ini memiliki bentuk-bentuk geometris seperti persegi, segitiga, lingkaran, silinder, kubus, dan sebagainya. Warna pada lukisan aliran kubisme dibuat dengan perpaduan warna dalam berbagai perspektif sehingga terlihat memiliki dimensi dan menggambarkan sebuah rupa. Pablo Picasso yang terkenal hingga saat ini merupakan salah satu pelukis dengan aliran kubisme.

 

  1. Aliran Abstraksionisme


 

Mungkin banyak yang tidak asing dengan aliran abstraksionisme ini karena ciri khasnya yang “acak-acakan” dan sulit untuk dipahami. Elemen-elemen warna dan bentuk pada lukisan abstraksionisme ini memang tidak beraturan, namun aliran ini terbagi menjadi 2, yaitu abstaksionisme (kubisitis yang dibuat dari elemen geometrik) dan non-figuratif (yang elemennya dibuat berdasarkan bentuk yang bebas sesuai dengan imajinasi pelukis). Beberapa pelukis dengan aliran abstrak, yaitu Mark Rothko, Adolf Got Lieb, dan Bornet Newman.

 

  1. Aliran Ekspresionisme

 

Lukisan ekspresionisme menekankan pada perasaan yang disampaikan dari sebuah objek pada lukisan. Meskipun terkesan emosional, objek pada lukisan tidak hanya berupa sosok manusia, tetapi juga berbagai macam hewan. Ekspresi-ekspresi yang digambarkan oleh aliran ini cenderung lebih menyampaikan amarah, kekecewaan, dan kesedihan dibandingkan kebahagiaan. Indonesia memiliki satu pelukis ekspresionisme yang cukup terkenal, yaitu Affandi.

 

  1. Aliran Impresionisme

 

 

Aliran impresionisme dikenal dengan aliran yang memberikan kesan yang dalam dari sebuah objek. Ciri-ciri unik lainnya adalah gambar yang dilukiskan bersifat “kabur” dan tidak rinci. Dalam pewarnaannya, lukisan impresionisme memiliki perpaduan yang unik antar warna, yaitu tanpa menunggu salah satu warna cat kering, serta memiliki goresan kuas yang pendek-pendek namun tebal. Berikut ini adalah salah satu lukisan impresionisme yang terkenal dari karya Vincent Van Gogh.

Baca Juga :  Seni Teater yang Berasal dari Daerah Jakarta Adalah

 

  1. Aliran Realisme

 

Berbeda dengan aliran klasikisme yang digambarkan secara berlebihan, aliran realisme menunjukkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat dengan apa adanya dan sewajarnya, misalnya entah hanya berupa orang berlalu-lalang, hingga masyarakat yang tengah duduk pada sebuah acara. Salah satu pelukis yang alirannya realisme adalah Gustove Corbert.

 

  1. Aliran Surealisme


 

Gambar yang ditunjukkan pada aliran surealisme cenderung dekat dengan dunia khayalan dari sebuah imajinasi yang liar. Oleh karena itu, seringkali orang-orang tidak dapat menganggap objek gambar sebagai sesuatu yang rasional. Namun, lukisan surealisme tetap memiliki pesan-pesan tersirat dari setiap pelukisnya, seperti karya-karya Salvador Dali yang sering menggambarkan keindahan ataupun keresahan seperti dua lukisannya di bawah ini.

 

Selain 10 aliran lukisan yang disebutkan di atas, masih banyak lagi aliran-aliran lain seperti romantisme, naturalisme, dan lainnya yang juga membutuhkan keterampilan dalam proses pembuatannya. Kira-kira, kamu lebih suka aliran lukisan yang mana dari 10 aliran yang telah dijelaskan?

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags